Rabu, 27 November 2013
ki-mi-a 'o'
waktu di X7 SMAN 8 Tangerang, gue pernah belajar kimia loh tentang minyak bumi hahaha
nah ini tugas waktu kelas X waktu gue masih belajar kimia wakakakakak
Minyak bumi adalah minyak mentah yang terbentuk secara alami dalam batuan endapan dan sebagian besar terdiri dari hidrokarbon. Istilah minyak bumi diterjemahkan dari bahasa latin Petroleum. Minyak bumi juga dijuluki emas hitam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak bumi:
1. Alkana ( parafin )
2. Sikloalkana ( napten )
3. Aromatik
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit. Meskipun berjumlah paling sedikit, aromatic sangat diperlukan dalam bensin karena; memiliki harga anti knock yang tinggi, stabilitas penyimpanannya baik, dan dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Teori Biogenesis
Teori ini disebut juga teori organik. Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
Teori Abiogenesis
Teori ini disebut juga teori anorganik .Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada pada 3-4 km di bawah permukaan. Untuk mengambil minyak bumi tersebut harus dibuat sumur bor yang telah disesuaikan kedalamannya. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak dengan menggunakan pipa.
Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut dilakukan karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon (C) dalam molekulnya. Mula mula minyak mentah dipanaskan pada suhu sekitar 4000C. Setelah dipanaskan kemudian dialirkan ke tabung fraksionasi/ destilasi.
Destilasi adalah proses pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Prinsip dasar penyulingan bertingkat adalah perbedaan titik didih di antara fraksi-fraksi minyak mentah. Jika selisih titik didih tidak berbeda jauh maka penyulingan tidak dapat diterapkan Hidrokarbon yang memiliki titik didih paling rendah akan terpisah lebih dulu, disusul dengan hidrokarbon yang memiliki titik didih lebih tinggi.
Bedasarkan teori pembuatan minyak bumi, minyak bumi terbentuk dari penguraian jasad renik lautan hewan dan tumbuhan yang tertimbun selama berjuta juta tahun di dalam permukaan tanah, sedangkan gas alam terbentuk dari plankton(jasad renik air ) yang termasuk alga dan protozoa, ketika organisme tersebut mati, dan terakumulasi pada lantai lautan ( samudra). Maka mikroorganisme tersebut tertimbun secara perlahan dan sisanya mengalami tekanan dibawah lapisan endapan selama lebih dari jutaan tahun, tekanan dari panas yang dialami oleh lapisan tersebut secara kimia mengubah zat organik menjadi minyak bumi atau gas alam atau zat-zat lainnya.
Fraksi
1. Gas
Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana.
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
Kegunaan: Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.
2. Minyak bakar
Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama ini biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar sulingan. Bahan bakar residual biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah.
3. Bensin
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
Kegunaan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston, umpan proses petrokomia.
4. Kerosin
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
Pemanfaatan kerosin:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung.
2. Bahan bakar untuk memasak
3. Bahan bakar motor
4. Bahan pelarut untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.
5. Minyak Gas
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong
kereta api, tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah
dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api.
Minyak gas juga digunakan sebagai :
- Bahan bakar untuk motor diesel.
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk
keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian
residual.
6. Residu
Rentang rantai karbon diatas C40
Trayek didih diatas 300°C
Kegunaan: Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor.
Fraksi ini diolah lagi di unit destilasi vacuum untuk menurunkan titik didihnya sehingga menghasilkan fraksi light vacuum gasoil (LVG), medium vacuum gasoil (MVG), heavy vacuum gasoil (HVG) dan fraksi short residu. Fraksi MVG dan HVG akan diolah lagi di unit Polypropilin sehingga menghasilkan biji plastik. Sedangkan LVG akan dicampur dengan solar untuk menaikkan angka cetane. Untuk fraksi short residu sendiri nantinya akan diolah menjadi aspal.
Dampak negatif dari pembakaran bahan bakar fosil dikarenakan bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam mengandung persentase karbon yang tinggi. Jika gas karbon tersebut terlepas ke udara akan bersenyawa dengan oksigen dan membentuk gas karbon dioksida. Karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca yang meningkatkan radiasi dan memberikan kontribusi pada pemanasan global, yang menyebabkan rata-rata suhu permukaan bumi meningkat. Pemanasan global itu sendiri akan mengakibatkan perubahan iklim, yaitu perubahan pada unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola curah hujan, dan tekanan udara yang pada akhirnya akan mengubah pola iklim dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar